Rabu, 22 Maret 2023

PERINTAH ALLAH KEPADA ORANG YANG BERIMAN UNTUK BERPUASA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh


Berpuasa pada bulan suci ramadhan adalah perintah langsung dari allah untuk menghormati turunnya kitab suci Al-Qur'an dari allah melalui Rasulullah untuk umatnya sebagai petunjuk dan pembeda bagi orang yang beriman,


Bulan ramadhan adalah bulan Yang suci, malam pada bulan ramadhan adalah malam yang lebih baik dari pada seribu malam, dimana pahala-pahala akan di catat dengan dilipat gandakan, karena itu jangan lah kita menjadi orang yang merugi dengan mengabaikan keistimewaan keistimewaan yang di sediakan allah pada  bulan ramadhan ini,

Adapun ayat ayat Alquran yang menerangkan tentang perintah tentang bulan suci ramadhan ini adalah sebagai berikut :


Puasa adalah Perintah langsung dari ALLAH SWT kepada orang yang BERIMAN

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ


yaa ayyuhalladziina aamanuu kutiba 'alaikumush shiyaamu kamaa kutiba 'alalladziina min qablikum la'allakum tattaquun


Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Q.S Al-Baqarah [2] : 183


Siapa sebenarnya orang² yang BERIMAN ini?


اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ


الَّذِيْنَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۗ


اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُؤْمِنُوْنَ حَقًّاۗ لَهُمْ دَرَجٰتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌۚ




[2] innamal mu‘minuunalladziina idzaa dzukirallaahu wajilat quluubuhum wa idzaa tuliyat 'alaihim aayaatuhuu zaadat hum iimaanaw wa 'alaa rabbihim yatawakkaluun


[3] alladziina yuqiimuunash shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun


[4] ulaa‘ika humul mu‘minuuna haqqaa, lahum darajaatun 'inda rabbihim wa maghfiratuw wa rizqun kariim


Artinya :


[2] Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakal.


[3] (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.


[4] Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezeki (nikmat) yang mulia.


Q.S Al-Anfal [8] : 2 - 4


إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ  


 Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahirabbil Alamin


Artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.



Sebuah perintah berpuasa untuk memulaikan turunnya Al-Qur'an

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ 


syahru ramadhaanalladzii unzila fiihil qur‘aanu hudal lin naasi wa bayyinaatim minal hudaa wal furqaan, fa man syahida minkumusy syahra falyashumh, 


Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu berada di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa. 


Q.S Al-Baqarah [2] : 185


Turunnya Al-Qur'an adalah syarat bahwa allah menyayangi umatnya.

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ


ar rahmaanir rahiim


Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


Q.S Al-Fatihah [1] : 3


Tujuan di turunkan nya Al-Qur'an

Sebagi Petunjuk dan Rahmat bagi orang yang BERIMAN


وَلَقَدْ جِئْنٰهُمْ بِكِتٰبٍ فَصَّلْنٰهُ عَلٰى عِلْمٍ هُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ


wa laqad ji‘naahum bikitaabin fashshalnaahu 'alaa 'ilmin hudaw wa rahmatal liqaumiy yu‘minuun


Artinya :

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.


Q.S Al-A'raf [7] : 52


Menghayati dan memahami Al-Qur'an 


كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ


kitaabun anzalnaahu ilaika mubaarakul liyaddabbaruu aayaatihii wa liyatadzakkara ulul albaab


Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapatkan pelajaran.


Q.S Shad [38] : 29



Tolabul Ilmi



Jangan berkeluh kesah

مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓىۙ


maa anzalnaa 'alaikal qur‘aana litasyqaa


Artinya :


Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;


Q.S Tha Ha [20] : 2


Kitab Al-Qur'an di mudah kan turun sesuai dengan bahasamu

فَاِنَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ


fa innamaa yassarnaahu bilisaanika la'allahum yatadzakkaruun


Sesungguhnya Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran.


Q.S Ad-Dukhan [44] : 58


Membaca Alquran dengan baik dan benar agar tidak menjadi orang yang merugi


اَلَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ يَتْلُوْنَهٗ حَقَّ تِلَاوَتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ


alladziina aatainaahumul kitaaba yatluunahuu haqqa tilaawatih, ulaa‘ika yu‘minuuna bih, wa may yakfur bihii fa ulaa‘ika humul khaasiruun


Orang-orang yang telah Kami berikan Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.


Q.S Al-Baqarah [2] : 121


Allah tidak menguji umat nya kecuali dengan sesuai kemampuannya

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ لَا نُكَلِّفُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَآ اُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ الْجَنَّةِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ


walladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati laa nukallifu nafsan illaa wus'ahaa ulaa‘ika ash haabul jannah, hum fiihaa khaaliduun


dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.


Q.S Al-A'raf [7] : 42



Keistimewaan turunnya Al-Qur'an 

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ


innaa anzalnaahu fii lailatim mubaarakatin innaa kunnaa mundziriin


sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi, dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan.


Q.S Ad-Dukhan [44] : 3


Disebut kan juga pada al-qadr 1-5

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ


[1] innaa anzalnaahu fii lailatil qadr

[2] wa maa adraaka maa lailatul qadr

[3] lailatul qadri khairum min alfi syahr

[4] tanazzalul malaa‘ikatu war ruuhu fiihaa bi‘idzni rabbihim min kulli amr

[5] salaamun hiya hattaa mathla'il fajr


Artinya:

[1] Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan.

[2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

[3] Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

[4] Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

[5] Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.


Q.S Al-Qadr [97] : 1 - 5


Berbuatlah sesuai dengan hidayah


مَنِ اهْتَدٰى فَاِنَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَاۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا


manihtadaa fa innamaa yahtadii linafsih, wa man dhalla fa innamaa yadhillu 'alaihaa, wa laa taziru waaziratuw wizra ukhraa, wa maa kunnaa mu'adzdzibiina hattaa nab'atsa rasuulaa


Barang siapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.


Q.S Al-Isra' [17] : 15


Pelihara lah dirimu dan keluargamu


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ


yaa ayyuhalladziina aamanuu quu anfusakum wa ahliikum naaraw wa quuduhan naasu wal hijaaratu 'alaihaa malaa‘ikatun ghilaazhun syidaadul laa ya'shuunallaaha maa amarahum wa yaf'aluuna maa yu‘maruun


Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.


Q.S At-Tahrim [66] : 6


Balasan bagi orang yang BERIMAN

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنّٰتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًاۙ


innalladziina aamanuu wa 'amilush shaalihaati kaanat lahum jannaatul firdausi nuzulaa


Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus sebagai tempat tinggal,


Q.S Al-Kahf [18] : 107


Wabillahi Taufik wal hidayah waridha wa innayah


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh





Sabtu, 04 Februari 2023

kajian bermanfaat

1. Apa sih agama itu?

Agama, berasal dari bahasa Sansekerta yaitu A dan Gama, yang artinya A: tidak, gama: kacau. Artinya secara bahasa agama adalah sebuah aturan atau panduan hidup agar kehidupan ini teratur dan/atau tidak kacau.


2. Agama apa yang paling benar?

Dari berbagai macam agama yang ada di dunia ini islam adalah agama yang di ridhoi allah swt, sebagai mana disebutkan ayat berikut :

a. (QS. Ali-'Imran 3: Ayat 19)

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ 

"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya."


b. (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 3

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيْرِ وَمَآ اُهِلَّ لِغَيْرِ اللّٰهِ بِهٖ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوْذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيْحَةُ وَمَآ اَكَلَ السَّبُعُ اِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْۗ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَاَنْ تَسْتَقْسِمُوْا بِالْاَزْلَامِۗ ذٰلِكُمْ فِسْقٌۗ اَلْيَوْمَ يَىِٕسَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْ دِيْنِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِۗ اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ فَمَنِ اضْطُرَّ فِيْ مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّاِثْمٍۙ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ 

"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah) (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."


3. Mengapa harus islam ?

Berikut penjelasan allah berdasarkan firmannya berikut : 

QS. Ali-'Imran 3: Ayat 85 : 


وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ 

"Dan barang siapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi."


(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 112)

بَلٰى مَنْ اَسْلَمَ وَجْهَهٗ لِلّٰهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهٗٓ اَجْرُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖۖ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ࣖ 

"Tidak! Barang siapa menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dan dia berbuat baik, dia mendapat pahala di sisi Tuhannya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."


 Maka jika kita mengaku sebagai umat islam, maka kita harus berkomitmen pada syahadat kita, artinya harus berserah diri, tunduk, patuh, taat dan beriman terhadap perintah allah swt.


Mengapa beriman kepada Allah?

Mengaku beriman kepada allah berarti keyakinan yang pasti bahwa Allah swt adalah Rabb dan pemilik segala sesuatu, Dialah satu-satunya pencipta, pengatur segala sesuatu, dan Dialah satu-satunya yang berhak disembah, tidak ada sekutu bagi-Nya. Semua sesembahan selain Dia adalah sesembahan yang batil, dan beribadah kepada selain-Nya adalah kebatilan.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala befirman:

ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖ هُوَ الْبَاطِلُ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ 

"Demikianlah (kebesaran Allah) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Hak. Dan apa saja yang mereka seru selain Dia, itulah yang batil, dan sungguh Allah, Dialah Yang Mahatinggi, Mahabesar."

(QS. Al-Hajj 22: Ayat 62)


Hukum beriman kepada kitab-kitab Allah swt adalah fardhu’ain (wajib bagi setiap orang yang beragama Islam). Muslim (Orang Islam) yang tidak mempercayai adanya kitab-kitab Allah swt maka dinamakan murtad (keluar dari ajaran Islam).

Menurut istilah, iman adalah kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Jadi, iman kepada kitab-kitab Allah swt artinya percaya dan meyakini bahwa Allah swt mempunyai kitab yang telah diturunkan kepada para rasul-Nya agar menjadi pedoman hidup bagi umatnya. 


4. Memahami dan menghayati Al-Qur'an

Sebagaimana firman allah swtpada QS As shad : 29 


كِتٰبٌ اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ اُولُوا الْاَلْبَابِ

 Ini adalah Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.

____°____°____°____°____°____°____°____

Tafsir

Wahai Nabi Muhammad, sesungguhnya kitab Al-Qur’an yang telah Kami turunkan kepadamu adalah kitab yang penuh berkah. Kami menurunkannya agar mereka menghayati dan memahami ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat menggunakan akal budinya untuk mendapat pelajaran darinya dan mengamalkan kandungannya.

Allah menjelaskan bahwa Dia telah menurunkan Al-Qur'an kepada Rasulullah saw dan para pengikutnya. Al-Qur'an itu adalah kitab yang sempurna mengandung bimbingan yang sangat bermanfaat kepada umat manusia. Bimbingan itu menuntun manusia agar hidup sejahtera di dunia dan berbahagia di akhirat. Dengan merenungkan isinya, manusia akan menemukan cara-cara mengatur kemaslahatan hidup di dunia. 

____°____°____°____°____°____°____°____


Mengapa Al-Qur'an berbahasa arab :

Allah swt telah berfirman :

فَاِنَّمَا يَسَّرْنٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ

"Sungguh, Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu agar mereka mendapat pelajaran".

____°____°____°____°____°____°____°____

Tafsir QS ad dukhan :58
Setelah menjelaskan berbagai nikmat yang diperoleh oleh orang-orang yang bertakwa di akhirat nanti, Allah lalu menggambarkan bahwa Al-Qur’an adalah tuntunan untuk mendapatkan kebahagiaan akhirat itu. Allah berfirman, “Sungguh, Kami memudahkannya, yakni memudahkan penyampaian pesan-pesan Al-Qur’an itu dengan bahasamu, yaitu bahasa Arab dengan harapan agar mereka mendapat pelajaran mengenai hari Kiamat, siksaan, dan nikmat yang di peroleh di akhirat kelak.
Allah menjelaskan petunjuk dan peringatan yang telah disampaikan kepada orang-orang musyrik Mekah yang disampaikan oleh Rasul-Nya, Muhammad saw, berupa wahyu-Nya yang diturunkan dengan bahasa yang sudah mereka pahami yaitu bahasa mereka sendiri, bahasa Arab. Hal itu dimaksudkan agar kaum musyrik Mekah dapat dengan mudah mengambil petunjuk dan pelajaran dari pokok-pokok agama Islam, tamsil ibarat dan kisah-kisah umat yang dahulu yang terdapat di dalam Al-Qur'an wahyu yang telah diturunkan itu. Dengan membaca Al-Qur'an mereka akan merenungkan ayat-ayat yang menyuruh agar manusia memperhatikan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah yang terdapat dalam kejadian langit dan bumi beserta apa yang ada antara keduanya, demikian pula bukti-bukti adanya hari kebangkitan.
____°____°____°____°____°____°____°____





Pedoman hidup seperti apa yang allah maksud?

Itulah Al-Qur'an, Al-Qur'an berisi tentang kalam allah tentang perintah, larangan, anjiran dan sejarah

Allah Subhanahu Wa Ta'ala befirman:


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ 

"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur."

(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 185)


B






















Rabu, 02 Juni 2021

MACAM-MACAM MUQADDIMAH PIDATO/MC/DSB

السلم عليكم ورحمت الله وبر كاته

Muqadimah atau pembukaan dalam ceramah yang digunakan dengan tujuan agar penyampaian ceramah lebih berkesan serta memiliki susunan yang jelas mulai dari pembukaan, isi ceramah hingga penutup.

Ada banyak Muqadimah untuk dijadikan pembukaan dalam ceramah yang bisa dijadikan referensi, pilihlah mukadimah yang mudah dipahami dan dihafal agar tidak mempersulit ketika ceramah.

Dilansir dari berbagai sumber berikut ini kumpulan contoh mukadimah ceramah yang bisa dijadikan referensi.


Contoh-contoh Muqaddimah
_°_______°_______°_______°_______°_______°_

1. Contoh Muqadimah pertama

الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahi wasalaatu wassalamu a'la rasulillahi wa a'la alihi wa sohbihi wa maw waalaah. Amma ba'du.


_°_______°_______°_______°_______°_______°_

2. Contoh Muqadimah kedua

الْحالـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ 
أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin Wassholatu wassalamu 'alaa asyrofil ambiyaai wal mursaliin, nabiiyinaa wa habiibinaa muhammadin wa ala alihi wasohbihi ajma'in, waman tabi'ahum bi ikhsaani ila yaumiddin. Amma ba'du.


_°_______°_______°_______°_______°_______°_

3. Contoh Muqadimah ketiga

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahil ladzii an'amanaa bini'matil iimaan wal islam. Wanushalli wanusallimu 'alaa khairil anaam, sayyidinaa muhammadin wa'alaa aalihii wasohbihi aj-ma'iin, amma ba'du


_°_______°_______°_______°_______°_______°_

4. Contoh Muqadimah keempat

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Alhamdulillahi-lladzii hadaana lihadzaa, wama kunna linahtadiya laula an hadanallah, laqod jaa-ats rusulu robbinaa bil haqqi wanuuduu an-tilkumul jannah, uuritstumuuhaa bimaa kuntum ta'maluun.

_°_______°_______°_______°_______°_______°_

5. Contoh Muqadimah Kelima


الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدِ ﷺ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ

Alhamdulillahilladzi Arsala Rasulahu bil Huda wa Diinil Haqqi 
li Yuzdhirahu ‘alad diini kullini wa lau karihal kafiruun wa lau karihal musyrikun wa lau karihal munafiqun

Wassholaatu wassalam 'ala nabiiyinaa Muhammad, wa 'ala alihi wasohbihi ajma'in


_°_______°_______°_______°_______°_______°_

6. Contoh Muqadimah Keenam

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahil ladzii kaana bi'ibadihi khabiiran bashiraa, tabaarokal ladzii ja'ala fis samaa'i buruujaw waja'ala fiihaa sirojaw waqomarom miniira. Asyhadu an-laa ilaa ha-illallah, wa asy-hadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuluh, alladzii ba'atsahu bil haq basyiiraw wanadziiroo. Wa da'iyan ilal haqqi bi'idznihi wa sirojam muniiraa. Allahumma shalli 'alaihi wa'alaa alihi wa shohbihi wa sallim tasliman katsiroo. Amma ba'du.



_°_______°_______°_______°_______°_______°_

7. Contoh Muqadimah ketujuh

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَبَعْدُ

Innalhamda lillahi nahmaduhu wa nasta'inuhu wa nastaghfiruh, wa na'udzubillahi min syururi anfusina wa min sayyiati a'malina, man yahdillahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlil fa-laa haadiya lah. Asyhadu alla ilaaha illallah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuluhu ﷺ wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'in wa ba'du


_°_______°_______°_______°_______°_______°_

8. Contoh Muqadimah Kedelapan

بسم اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
 اَلْحَمْدُ للهِ الْعَالَمِيْنَ ، والصَّلاَةُ السَّلاَمُ الَى اشرفل اْلأَنْبِيَاءِ والْمُرْسَلِيْنَ شيدنا محمد والَى اَلِهِ واَصْحَبِهِ اجمعن

Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, was-sholaatu wassalaamu 'alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa'ala alihi wa'ashabihi aj'ma'iin, Amma ba'du.


_°_______°_______°_______°_______°_______°_

9. Contoh Muqadimah Kesembilan

الحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِىْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ

Alhamdulillahi hamdan syakirin hamdan na'imin hamdan yuwafi ni'amahu wa yukaafi-u maziidahu, Alllahumma sholli wa sallim 'ala nabiyyina muhammadin shollahu 'alaihi wa sallam wa 'ala alihi wa shohbihi ajma'in

_°_______°_______°_______°_______°_______°_


Demikianlah contoh kata kata Muqadimah yang mudah mudahan dapat dijadikan referensi oleh para pembaca, semoga apa yang telah kami sampaikan ini dapat bermanfaat
والسلم عليكم ورحمت الله وبر كاته

Sabtu, 15 Agustus 2015

masih di fikirkan

Dimana pun kita berada cobaan terberat yang allah berikan adalah tentang duniawi, dimana kita di beri pilihan anatara kepuasan sementarakah atau kita lebih memilih kepuasan jangka panjang.

BERTAHANLAH MERAH PUTIHKU

jauh sudah mata ini memandang,
tatapanku tertuju pada pesona alam yang membentang dihadapan kita,
bukit² yang berbaris dengan rapi,
lautan yang membentang mengelilingi ratusan ribu pulau di negeriku

oh indonesiaku
sudah hampir 17 thn qta berstatus merdeka,
keindahan alam yang berhasil kita rebut kembali
merah putih kembali dapat berkibar di atas bumiku
 yang direbut dengan mengawali pertumpahan darah,
pertarungan jiwa dan raga
dengan segenggam asa dan semangat
hingga dapat melantunkan lagu indonesia raya
menghantarkan merah putih ke angkasa
namun
langit tampak masih mendung
merah putih masih menyimpan kegelisahan
seperti adanya kekecewaan
kemerdekaan yang kini diisi dengan perayaan yang terlalu berlebihan
dan sorak soray sampai pada akhirnya sedikit demi sedikit melunturkan hormatnya pada merah putih
yang mengorbankan ratusan jiwa para pahlawanku

INDONESIA...
kufikir kita benar-benar merdeka
entah mana yang lebih menyakitkan dijajah bangsa asing ataukah dijajah dengan saudara kita sendiri
dijajah sang penguasa yang tamak

wahai teman²ku
kita adalah generasi penerus harapan bangsa
kita harus singkirkan sang penguaasa,
sang penguasa yang rela bermain-main dengan rakyatnya

indonesia itu kita
indonesia itu satu
mari lah kita bangkit
kita satukan tekad untuk mengusir penjajah yang masih tersisa sampai pada hari ini
bertahanlah merah putih
bertahanlah
kami akan membuatmu berkibar dan menari dengan bebas tanpa suatu kegelisahan lagi


By muhammad fendi sugiharto


Sabtu, 21 Juni 2014

SIKAP MULIA SEORANG ANAK

Copas dari DR Fahmi Alkautsar
Seorang ayah ingin mengajarkan
kepada anaknya sejak dini yang baru duduk dikelas 3 SD untuk mengatur uang jajannya.

Sang anak diberi uang Rp 30.000 perminggu (termasuk ongkos ojek). Biasanya uang tersebut diberikan sang ayah sehari sebelum anaknya masuk sekolah.

Pada minggu pagi mereka berdua
hendak jalan-jalan ke kota untuk
menikmati liburan. Sebelum berangkat, tak lupa sang ayah memberikan uang jajan mingguan anaknya dengan tiga lembar uang Rp 10.000. Dan uang tersebut disimpan rapi dalam saku celananya.

Ditengah keasikan sang ayah dan
anaknya menikmati hari libur mereka, tiba-tiba keduanya dikejutkan dengan kedatangan seorang kakek pengemis yangg telah tua renta sambil memelas.

Tak tega melihat sang kakek tua
memelas, sang anak dengan sigap
langsung mengeluarkan 3 lembar uang 10.000,- dari saku celana dan diberikan seluruhnya.
Kontan saja kakek pengemis ini terlihat sangat senang seraya mengucapkan rasa syukur dan terimakasih yang tak terkira kepada sang anak dan ayahnya
ini.

Setelah si kakek tua berlalu, kemudian sang ayah bertanya;
“Sayang, kenapa kamu berikan semua uangmu untuk kakek itu? Bukankah satu lembar saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya hingga nanti malam?”

“Ayah..kalau kakek tua itu ikhlas
menerima yang sedikit maka aku ikhlas untuk memberikan yang lebih besar!”
Jawab anaknya dengan wajah
tersenyum..

“DEG!!!” Hati sang ayah langsung
tersentak kaget mendengar jawaban tersebut.
“Nah, terus uang jajanmu untuk
seminggu ke depan bagaimana?” Tanya sang ayah mencoba menguji.

“Kan aku masih punya ayah dan Ibu! Tidak seperti kakek tua itu yang mungkin hanya hidup sebatangkara di dunia ini.” Balas anaknya.

“Kenapa kamu begitu yakin kalo ayah dan Ibu akan mengganti uang jajanmu?
Ayah nggak janji loh?” Kembali sang ayah mengujinya.

“Kalo ayah merasa bahwa aku adalah amanah dari Allah yang dititipkan kepada ayah dan Ibu, maka aku sangat yakin ayah dan Ibu tak akan membiarkan aku kelaparan seperti kakek tua itu..” Jawab sang anak mantap.

Seakan sang ayah tak percaya dengan jawaban dari putranya hingga ia kehabisan kata-kata. Ia tak menyangka jawaban seperti itu keluar dari seorang bocah kelas 3 SD.

Ia seperti sedang berhadapan dengan seorang ulama besar dan ia tak bernilai apa-apa ketika berada dihadapannya.
Lalu ia berjongkok dan memegang
kedua pundak anaknya..
“Sayang…ayah dan Ibu janji akan
selalu menjaga dan merawatmu hingga Allah tetapkan batas umur ini. Ayah sangat sayang padamu..” Sambil kedua matanya berkaca-kaca seolah tak kuat menahan haru.

Sambil memegang kedua pipi ayahnya,sang anak membalas,
“Ayah tak perlu berkata seperti itu.
Sejak dulu aku sudah tahu bahwa ayah dan Ibu sangat mencintai dan
menyayangiku. Kelak jika aku sudah dewasa aku akan selalu menjaga ayah dan Ibu, dan aku tidak akan membiarkan ayah dan Ibu hidup dijalan seperti kakek tua itu…”

Dan airmata sang ayahpun tak
terbendung mendengar jawaban tulus dari anaknya. Dipeluklah tubuh mungil itu dengan sangat erat. Dan kedua larut dalam haru dan kasih sayang.

Anak ibarat kertas putih yang kita bisa tulis apa saja.
Mari kita berdo’a agar anak keturunan kita menjadi anak yg Soleh/solehah.
Peduli pada sesama, dan ikhlas berbagi. Dan sesungguhnya itu bisa kita mulai dari diri kita dulu… Pedulilah pada sesama, ikhlaslah berbagi…. InsyaAllah
anak kita pun akan demikian….
InsyaAllah.

Selasa, 30 Juli 2013

Kata Kata Mutiara Islam Menyentuh Kalbu

Oleh : Muhammad Fendi Sugiharto


Follow my tweeter @Pangeran_gallau & @Ven_di_heart
 
Kata Mutiara Islam adalah kata kata mutiara yang indah dan bagus di ucapkan kepada orang. disini sobat bisa melihat kata mutiara islam yang paling indah diantara untaian kata kata bijak islami.
Jika sobat adalah seorang muslim, katakanlah jika hidup hanyalah untukNya dan ucapkan kata mutiara islam dalam setiap ucapan kita Kata mutiara Islam terbaru ini alangkah baiknya kita terapkan didalam kehidupan kita yang dapat mendekatkan kita sekaligus mengigatkan kita atas kebesaran Allah SWT.

kata mutiara islam

Kata Mutiara Islam



  • “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”
  • “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”
  • “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”
  • Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”
  • “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”
  • “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”
  • “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”
  • “Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.
  • “Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.
  • “Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.
  • “Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.
  • “(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
  • “Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.
  • “Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.
  • “Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.
  • “Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.
  • “Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.
  • “Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.
  • “Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.
  • “Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.
  • “Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.
  • “Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.
  • “Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.
  • “Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.
  • “Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.
  • “Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.
  • “(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.
  • “Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.
  • “Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.
  • “Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.
  • “Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”
  • “Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.
  • “Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.
  • “Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.
  • “Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.
  • “Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.
  • “Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.
  • “Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.
  • “Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.
  • “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”
  • Berdoa untuk orang lain
  • “Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.
  • Mata-mata yang tidak akan menangis
  • “Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.
  • Orang yang tamak bak ulat sutra
  • “Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.
  • Jangan berwajah dua
  • “Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.
  • Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah)
  • Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-Jaelani)
  • Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
  • Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
  • (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
  • Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
  • Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)
  • Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)
  • Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)
  • Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab)
semoga kata mutiara islam terbaru 2013 ini bermanfaat bagi kita semua